Senin, 10 September 2012

10 september 2012

birumu adalah dia
dan biruku adalah kamu
sederhana tapi berhati

selalu ku pinjamkan bahkan aku berikan bidak hidup dari kota hati milikku
untuk mengisi jam pasir kebosanan dan kesedihanmu
tapi yang aku dapat adalah bom waktu yang di ceritakan bumi untuk langit
atau kau bumi dan aku langit

sederhana saja, cinta sang langit berhenti sejenak
namun masih berdetak dengan perlahan
akhirnya aku bingung siapa yang harus aku panggil dengan kata kata manis di pagi hari
karena langit telah buta
dan pendengarannya rusak
tulang rusuk patah
darah keluar dari hidung
tragis
atau mungkin mati

ucapkan saja lagi kata dewa mu untuk sang ikal aku pergi, aku terima
dan mengerti bahwa bumi hanya tak bisa mencintai si langit.....

1 komentar:

  1. Gan,puisinya boleh juga nih. kunjungi juga bilikku di http://combro-atom.blogspot.com. terima kasih.

    BalasHapus